Kamis, 08 Januari 2009

LH oh LH...


Oleh: Kartika


LH? Apaan ya? Apa kata keren yang artinya kebalikan dari PW?

Bukan, bukan. LH itu artinya Lingkungan Hidup... (Jadi ngertikan kenapa aku kasih gambar hutan nan indah ini?)

Kenapa jadi membahas itu?
karena ingin...

Ingin menjelaskan maksudnya...

Ok! Di pelajaran Biologi kita juga mengenal LH, apakah LH itu?
Yaitu suatu tempat di mana semua makhluk hidup berinteraksi satu dengan lainnya

Lha apa hubungannya ama gambarnya jeng?
Ada kok jeng (lha jadi ikut-ikut)

Jadi gini...
Ada yang pernah naik gunung (Hikking)?
Kalau ada kalian pasti tau kegunaan LH saat kalian hikking
Gampangnya LH itu seperti bagian dari jiwa para pendaki gunung

Yah...
Kurang lebih contohnya adalah ini, tentang kasus Buyat di Sulawesi Utara

Kasus Buyat mendapatkan rating tertinggi dalam kasus pencemaran lingkungan hidup di dunia di tahun 2004.
Kasus pencemaran lingkungan di dunia yang nyaris mampu menyamakan rekor kasus “Minamata Deases” di Teluk Minamata Jepang dimasa itu. Bumi Sulawesi Utara (Sulut) yang menjadi lokasi terciptanya kasus menghebohkan dunia yang sebetulnya sejak tahun 2001 sudah sangat menghebohkan dunia internasional, sehingga tercipta suatu kerjasama internasional untuk mengadakan suatu “International Conference” tentang “System Tailing Displacement (STD)” di Kota Manado (ibukota Sulut).

Akibat kegiatan pertambangan skala besar oleh PT. Newmont Minahasa Raya (NMR), ekosistem perairan laut di teluk Buyat rusak parah akibat buangan 2000 ton tailing setiap hari. Bukan saja itu, kondisi masyarakat di sekitar Teluk Buyat yang mengantungkan hidupnya dari hasil laut dan harus bertahan hidup di wilayah tersebut
karena tekanan kemiskinan harus menerima akibat dari pencemaran dan perusakan ekosistem Perairan Teluk Buyat.
Terkontaminasi logam berat arsen, lahan tangkapan ikan berpindah jauh ketengah laut, yang semuanya itu menurunkan kualitas hidup sebagian masyarakat Desa Buyat tepatnya masyarakat di dusun V Desa Buyat Pante.
Limbah yang akan mengakibatkan biaya tambahan bagi masyarakat akibat kegiatan perusahaan yang seharusnya tidak keluar ke alam bebas, justru sengaja dikeluarkan melalui pipa sepanjang 900 meter dari tepi pantai Teluk Buyat. Akibatnya menimbulkan biaya pencemaran bagi masyarakat sekitar Teluk Buyat atau eksternal cost.
Perusakan ekosistem laut akibat timbunan “tailing” yang mengandung logam-logam berat yang mengkontaminasi biota dan bahkan meracuni masyarakat sekitar yang bermukim di sekitar “point source” yang sangat mengantungkan hidupnya dari hasil laut perairan tersebut. Pencemaran logam berat terutama logam arsen dan logam merkuri oleh PT. NMR sudah jelas-jelas terbaca pada laporan-laporan RKL/RPL dan sejak tahun 2000 semua itu sudah terlihat, namun masih saja dianggap perusahaan raksasa ini tidak melakukan pencemaran di perairan Teluk Buyat.Kasus Buyat, menjadi salah salah satu model pengelolaan lingkungan hidup yang harus mengorbankan masyarakat yang hidup di garis kemiskinan (yang terlihat) dan mengorbankan seluruh masyarakat Sulut sebetulnya (bencana ekologis) di masa datang.

Ok itu hanya secuil contoh masalah LH di Indonesia
Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini:
penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan
polusi air dari limbah industri dan pertambangan
polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia)
asap dan kabut dari kebakaran hutan
kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa
perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi
penghancuran terumbu karang
pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan
semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur
hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.

Apakah ada solusi untuk menjaga LH kita?
Ada!
1. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
3. Meningkatkan pengelolaan kebersihan dan pertamanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar